Oleh : Luthfiatul Fuadah
Detik demi detik waktu terlewati
Siang tlah berganti malam
Hari kehari semakin terasa kilat
Namun senyum itu tetap aku lihat
Bilakah hari ini kita tak bersama
Apa yang harus aku lakukan tanpamu?
Yang aku tau hanya ini yang aku miiliki
Seorang sahabat yg selalu tersenyum untukku
Berbagi tawa, cerita, canda, dan tangis
Adakah lagi yg sepertimu ??
Adakah lagi yg bisa mendengar keluhanku?
Saat mereka menjauh, kau mendekat
Saat mereka pergi, kau datng untukku
Saat aku menangis, kau yg lebih dulu menghapus air mataku
Mengapakah waktu itu harus berlalu dengan cepat?
Seandainya aku bisa…
Akan ku ulang kembali hari hari itu
Melihatmu tersenyum kembali untukku
Tuhan… bilakah nanti aku tak dapat lagi melihat senyum itu
Samapaikan padanya, aku menyangi sahabatku
Lebih dari aku menyayangi kekasihku
Dan bilakah aku tau kapan waktuku akan tiba
Biarkan aku untuk tersenyum untuknya
Aku ingin tau..
Bagaimana nanti jika semuanya akan menjadi kenangan
Masihkah aku akan selalu dihatinya?
Masihkah aku dapat menuliskan betapa bahagianya aku miliki shabat sepertimu
Tuhan…
Aku benar benar takut jika harus kehilangan sahabat sepertinya
Semua yg kita lewati terlalu amat berarti bagiku
Tiada lagi yang dapat kukatakan selain ..
“aku menyanyangimu sahabatku”
Sampai kita tua dan sampai waktu yang menentukan kita harus terpisah
Tangismu adalah tangisku
Sakitmu adalah sakitku
Dan bahagiamu adalah bahagiaku
Entah, rasanya aku ingn selalu mengucapkan ini
Aku ingin selalu berada dekat denganmu
Agar dunia tau, bahwa kau dan aku bahagia bila bersama
Detik demi detik waktu terlewati
Siang tlah berganti malam
Hari kehari semakin terasa kilat
Namun senyum itu tetap aku lihat
Bilakah hari ini kita tak bersama
Apa yang harus aku lakukan tanpamu?
Yang aku tau hanya ini yang aku miiliki
Seorang sahabat yg selalu tersenyum untukku
Berbagi tawa, cerita, canda, dan tangis
Adakah lagi yg sepertimu ??
Adakah lagi yg bisa mendengar keluhanku?
Saat mereka menjauh, kau mendekat
Saat mereka pergi, kau datng untukku
Saat aku menangis, kau yg lebih dulu menghapus air mataku
Mengapakah waktu itu harus berlalu dengan cepat?
Seandainya aku bisa…
Akan ku ulang kembali hari hari itu
Melihatmu tersenyum kembali untukku
Tuhan… bilakah nanti aku tak dapat lagi melihat senyum itu
Samapaikan padanya, aku menyangi sahabatku
Lebih dari aku menyayangi kekasihku
Dan bilakah aku tau kapan waktuku akan tiba
Biarkan aku untuk tersenyum untuknya
Aku ingin tau..
Bagaimana nanti jika semuanya akan menjadi kenangan
Masihkah aku akan selalu dihatinya?
Masihkah aku dapat menuliskan betapa bahagianya aku miliki shabat sepertimu
Tuhan…
Aku benar benar takut jika harus kehilangan sahabat sepertinya
Semua yg kita lewati terlalu amat berarti bagiku
Tiada lagi yang dapat kukatakan selain ..
“aku menyanyangimu sahabatku”
Sampai kita tua dan sampai waktu yang menentukan kita harus terpisah
Tangismu adalah tangisku
Sakitmu adalah sakitku
Dan bahagiamu adalah bahagiaku
Entah, rasanya aku ingn selalu mengucapkan ini
Aku ingin selalu berada dekat denganmu
Agar dunia tau, bahwa kau dan aku bahagia bila bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar